Rabu, 20 Maret 2013

PROSES TERJADINYA SINAR X


Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut :

a.       Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.

b.      Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
c.       Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing cup.
d.      Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target (sasaran) sehingga terbentuk panas (99%) den sinar x (1%)
e.       Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.

f.       Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan dengan radiator pendingin.

Ringkasan terjadinya sinar x

Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula electron-elektron tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge.

Tabung sinar x

Tabung sinar x terdiri dari tabung gelas hampa udara, elektroda positif disebut anoda dan elektroda positif disebut katoda. Katoda dibalut dengan filament, bila diberi arus beberapa mA bisa melepaskan elektron. Dengan memberi tegangan tinggi antara anoda dan katoda maka elektron katoda ditarik ke anoda. Arus elektron ini dikonsentrasikan dalam satu berkas dengan bantuan sebuah silinder (focusing cup). Antikatoda menempel pada anoda dibuat dari logam dengan titik permukaan lebih tinggi, berbentuk cekungan seperti mangkuk. Waktu elektron dengan kecepatan tinggi di dalam berkas tersebut menumbuk antikatoda, terjadilah sinar x. Makin tinggi nomor atom katoda maka makin tinggi kecepatan elektron, akan makin besar daya tembus sinar x yang terjadi. Antikatoda umumnya dibuat dari tungsten, sebab elemen ini nomor atomnya tinggi dan titik leburnya juga tinggi (34000C) hanya sebagian kecil energi elektron yang berubah menjadi sinar x kurang dari 1% pada tegangan 100 kV dan sebagian besar berubah menjadi panas waktu menumbuk antikatoda. Panas yang tinggi pada tabung didinginkan dengan menggunakan pendingin minyak emersi / air.




Gambar di bawah ini menunjukkan komponen tabung sinar x dan proses terjadinya sinar x melalui beberapa ilustrasi berikut ini:

    Gambar 1-1: Komponen tabung dental sinar x



Gambar 1-2: Ilustrasi tabung sinar x, pembentukan kabut electron pada katoda sebagai sirkuit filament. Penyinaran switch terbuka





 Gambar 1-3: Tabung sinar x memperlihatkan perjalanan electron menyeberang dari katoda ke anoda (target), (high tension circuit), dimana exposure switch aktif




8 komentar: